SEJARAH
PENCAK SILAT
Pencak silat merupakan olahraga bela diri
khas dari Indonesia. Pencak silat telah populer di negara kita melalui wadah IPSI. Sekarang setiap daerah di Indonesia telah
memiliki kepengurusan IPSI cabang daerah. Bahkan pencak silat sejak kepengurusan Edi M. Nalapraya
telah berkembang pesat di seluruh dunia dengan wadah PERSILAT (Persekutuan
Silat Antarbangsa) bahkan pendekar pencak silat sudah bermunculan di Eropa dan
Amerika.
Pencak silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Nusantara pada abad ke-7 Masehi. Saat ini, pencak silat telah diakui sebagai budaya suku Melayu, yaitu para penduduk daerah pesisir Pulau Sumatra dan Semenanjung Malaka, serta kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu.
Di berbagai daerah
di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi, telah mengembangkan silat
tradisional.
Penyebaran agama
Islam pada abad ke-14 di Nusantara telah diajarkan bersamaan dengan silat.
Silat berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat yang menjadi bagian
dari latihan spiritual.
Selanjutnya,
perkembangan silat didorong oleh para ahli beladiri dari keraton serta para
pendekar silat lainnya, yang legenda kehebatan ilmunya banyak tersebar di
seantero wilayah nusantara. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di
Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 merupakan
pendekar silat yang terhebat.
Seni beladiri
pencak silat mengandung beberapa aspek nilai, antara lain sebagai berikut:
a. Mental spiritual
Pencak silat
membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang.
b. Seni budaya
Budaya dan
permainan "seni" pencak silat merupakan salah satu aspek yang sangat
penting. Istilah pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak
silat dengan musik dan busana tradisional.
c. Beladiri
Kepercayaan dan
ketekunan diri sangat penting dalam menguasai ilmu beladiri pencak silat.
Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis beladiri pencak
silat.
d. Olahraga
Aspek fisik dalam
pencak silat sangat penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah
tubuh. Kompetisi merupakan bagian aspek ini. Aspek olahraga meliputi
pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik
untuk tunggal, ganda, maupun regu.
Cara melakukan salam
Salam merupakan aspek
penting dalam seni beladiri pencak silat. Selain sebagai pembuka, salam juga
menunjukkan penghormatan kita kepada penonton, dewan juri, dan lawan pada
khususnya. Salam juga menunjukkan aspek kewibawaan yang harus dimiliki oleh
seorang pendekar.
Adapun teknis dalam pemberian salam dalam beladiri pencak
silat sebagai berikut.
a.
Posisi
badan dalam keadaan tegak dengan posisi lengan lurus di samping dan kaki dalam
keadaan rapat dengan ujung tumit beradu
dan membentuk huruf V.
b.
Kedua tangan membentuk
sudut 900 dan dirapatkan di depan dada.
c.
Kedua lengan direntangkan
ke atas sambil mengucapkan doa-doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d.
Kedua tangan diturunkan
dan dirapatkan di depan dada sambil mengucapkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah men- ciptakan kita sebagai manusia.
e.
Meluruskan lengan kanan
ke depan dengan lima jari terbuka sambil mengucapkan Pancasila.
f.
Posisi tangan kanan
ditarik kembali ke depan dada, seperti pada sikap semula. Kemudian, bersiap
untuk melakukan gerakan jurus.
Pedoman arah
Arah yang harus dipahami
dalam seni beladiri pencak silat ialah arah delapan penjuru mata angin, dalam
pengertian gerak, yaitu:
a.
arah belakang;
b.
serong kiri belakang;
c.
samping kiri;
d.
serong kiri depan;
e.
depan;
f.
serong kanan depan;
g.
samping kanan;
h.
serong kanan belakang.
Teknik
dasar pukulan
Pukulan adalah serangan
tangan yang ditujukan untuk mengalahkan lawan. Teknik ini dapat dilakukan
dengan tangan tertutup atau tangan terbuka. Berikut beberapa teknik pukulan
dalam seni beladiri pencak silat.
a.
Pukulan
depan
1.
Tinju
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Tangan dikepalkan.
b.
Sikap tangan mengenggam
c.
Sasaran diarahkan pada
dagu, leher, atau dada
2.
Tebak, pukulan telapak
tangan
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Sikap tangan terbuka
menghadap ke depan, jari-jari rapat dan lurus ke depan.
b.
Arah sasaran ditujukan
pada dada lawan.
3.
Dorong, dua telapak
tangan
4.
Sodok, telapak tangan
terlentang
Cara melakukannya sebagai
berikut
a.
Sikap tangan terbuka,
telapak tangan menghadap ke atas, jari- jari rapat dan lurus ke depan.
b.
Arah sasaran ditujukan
pada ulu hati atau dagu.
5.
Bandul, mengayun kepalan
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Sikap tangan menggenggam.
b.
Sasaran ditujukan pada
muka atau dada.
b.
Pukulan bawah
Pukulan bawah menggunakan
lengan atau tangan dengan lintasan melalui bawah pusat atau dari perut bagian
bawah si penyerang yang diarahkan ke sasaran yang lebih tinggi pada bagian
tubuh yang diserang.
1.
Bantul/catok
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Tangan menggenggam berada
di depan perut bagian bawah.
b.
Ayunkan tangan dengan
lintasan ari bawah menuju ke depan atas.
c.
Sasaran diarahkan pada
ulu hati dan dagu sasaran.
2.
Sanggah, pangkal telapak
tangan (serangan ke dagu) Cara melakukannya sebagai berikut.
a.
Posisi jari-jari tangan
terbuka dan berada di depan perut bagian bawah
b.
Kemudian, tangan
diayunkan dengan lintasan dari bawah menuju ke depan atas.
c.
Sasaran diarahkan pada
ulu hati dan dagu sasaran.
3.
Colok/tusuk
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Tangan berada di depan
perut dengan jari-jari tidak meng- genggam.
b.
Tangan diayunkan dengan
lintasan dari bawah menuju ke depan atas.
c.
Sasaran diarahkan pada
leher dan kepala.
(Sumber: indonesia.silatcenter.com/29/01/2009)
c.
Pukulan atas
Pukulan atas adalah
serangan tangan atau lengan yang dimulai dari atas dan arah lintasannya ke
depan bawah.
1.
Tumbuk
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Tangan mengenggam
menghadap ke bawah dan berada di depan atas kepala.
b.
Tangan diayunkan diawali
dari atas ke arah depan bawah.
c.
Sasaran di arahkan pada
dada dan kepala.
2.
Pedang
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Tangan terbuka dan
jari-jari rapat dan berada di depan salah satu telinga.
b.
Tangan diayunkan diawali
dari atas menuju arah depan bawah.
c.
Sasaran diarahkan pada
leher dan dagu.
3.
Ketok
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Tangan menyerang dimulai
dari atas kepala, dengan
telapak tangan menghadap ke bawah dan
jari-jari rapat agak di
tekuk.
b.
Tangan diayunkan dengan
lin- tasan dari atas atau depan kepala
menuju ke depan bawah.
c.
Sasaran diarahkan pada
kepala
dan dada atas.
Gambar 10.6 Jenis pukulan atas
d.
Pukulan samping
Pukulan samping adalah
serangan tangan atau lengan yang dimulai dari samping dan arah lintasannya ke
depan lurus.
1.
Pedang, sisi telapak
tangan
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Siku ditekuk sehingga
telapak tangan lebih tinggi dari siku.
b.
Tangan diayunkan ke arah
depan mendatar.
c.
Sasaran diarahkan pada
badan dan leher samping.
2.
Tampar, telapak tangan
3.
Bandul, dari samping
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Tangan menggenggam,
berada di samping depan badan, siku ditekuk sehingga genggaman berada lebih
tinggi dari siku.
b.
Tangan
diayunkan ke arah samping badan agak ke depan men- datar, kemudian ke samping
sisi bagian badan lain.
c.
Sasaran diarahkan pada
bagian badan samping dan sendi bahu atau pipi.
4.
Kepret, punggung
tangan
Cara melakukannya sebagai
berikut.
a.
Tangan terbuka dan lemas.
b.
Siku di tekuk sehingga
tangan berada di depan agak ke samping depan pada sisi badan lain.
c.
Tangan mengayun ke arah
depan mendatar.
d.
Sasaran diarahkan pada
kepala dan dada lawan.
(Sumber: indonesia.silatcenter.com/29/01/2009)
e.
Pukulan siku
1.
Arah serangan depan
2.
Arah serangan samping
3.
Arah serangan belakang
4.
Arah serangan serong
5.
Arah serangan atas
6.
Arah serangan bawah
(Sumber: indonesia.silatcenter.com/29/01/2009)
KEGIATAN
1.
Lakukan sikap ke delapan
arah mata angin.
2.
Lakukan teknik pukulan
siku.
Sekilas tentang Pencak Silat
0 komentar:
Posting Komentar